Bayangkan sebuah istana megah bernama Juventus yang pernah dipenuhi lagu-lagu kemenangan terindah. Namun waktu berjalan, angin perubahan datang, mengaburkan harmoni internal. Dalam senyap, klub raksasa Italia itu tengah menjalankan misi rahasia—a silent operation—untuk memanggil kembali sang maestro, Sergej Milinkovic-Savic, pulang ke rumah lama, membawa kembali sinar yang memudar.
Milinkovic-Savic: Sang Penyihir Tengah Lapangan
Dalam pikiranku, Milinkovic-Savic adalah seorang penyihir dari Serbia, yang dengan tongkat sihirnya—sebuah umpan terukur dan tremolo świetlny kekuatan fisik—mengubah medan tempur jadi taman bermain. Dia bukan sekadar pemain yang berlari mengejar bola, tapi pengatur irama dan pengendali tempo yang mengubah jiwa permainan.
Pengorbanan dan Kerinduan
Misi pulang ke Juventus tidaklah sederhana. Bayangkan negosiasi bak opera di balik tirai tertutup, di mana rahasia dan strategi harus dijaga rapat. Gaji tinggi sang pemain di Arab Saudi hanyalah satu dari sekian banyak hal yang harus dipertimbangkan. Namun di balik itu, ada kerinduan mendalam pada Liga Champions dan aroma persaingan Italia yang menunggu.
Mungkinkah Milinkovic-Savic rela menukar kilauan padang pasir dengan kegembiraan San Siro dan teriakan para tifosi?
Sebuah Kisah yang Akan Diceritakan Kembali
Saya membayangkan suatu saat nanti, ketika Milinkovic-Savic kembali, cerita itu akan menjadi legenda baru. Seperti kisah pulangnya pahlawan lama, yang membawa harapan baru dan membangun kembali kejayaan Si Nyonya Tua. Juventus bukan hanya sekadar klub yang ingin menang, tetapi keluarga yang kehilangan bagian jiwanya dan siap menyambut kembali sang penakluk hanya tersedia di sportsbooks live.
