Update 14 April 2021
05 April 2021 Steven Lampung Barat
Liwa (Lentera SL): Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Lampung Barat terjadi pengurangan sebanyak 2.580 Kepala Keluarga (KK). Pengurangan tersebut terjadi setelah dilakukan pemadanan Nomor Induk Keluarga (NIK) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) beberapa waktu lalu.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin pada Dinas Sosial (Dinsos) Lambar, Raden Muhammad Arsyad, mengungkapkan awalnya data penerima BPNT pada Januari dan Februari sebanyak 23.263 KK, dan setelah dilakukan proses pemadanan maka di awal Maret data penerima BPNT berkurang menjadi 14.804 KK, lalu perbaikan terus dilakukan sehingga saat ini penerima BPNT sesuai data pusat yakni sebanyak 20.683 KK.
"Untuk data terbaru memang masih kekurangan sebanyak 2.580 KK dari jumlah penerima sebelumnya. Namun, kami masih terus berupaya untuk mengembalikan data yang hilang tersebut, karena ada kemungkinan dilakukannya perbaikan lagi, sehingga ke depan ada peluang untuk kembali seperti semula," ungkap Arsyad mendampingi Kepala Dinsos Lambar, Jaimin.
Penyebab hilangnya 2.580 KK penerima BPNT tersebut, kata dia, dikarenakan pada proses pemadanan NIK yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak valid, di mana antara NIK yang di input dengan NIK yang terdaftar di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) tidak sama.
"Data kami sudah dapatkan, dan akan kami turunkan ke bawah untuk dilakukan pemadanan kembali, semoga proses ini berjalan lancar sehingga data penerima DTKS yang sebelumnya hilang bisa kembali lagi," kata Arsyad.
Lebih lanjut dikatakan Arsyad, untuk hasil pemadanan yang dilakukan secara serentak beberapa waktu lalu, Lambar merupakan daerah dengan persentase yang cukup tinggi dan tingkat kehilangan yang kecil. Mengingat di beberapa kabupaten lainnya, hilang hingga 50 persen.
"Untuk di Lambar sebagian besar penerima BPNT yang hilang di data itu dari Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, namun di kecamatan lainnya juga ada," imbuhnya. (Iwan)