Update 25 Februari 2021
12 Mei 2016 Ivan A saputra Pendidikan
Waykanan (Lentera SL): Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional ( BPUN ) yang di gelar PC GP Ansor Waykanan bagi anak-anak berprestasi menghadirkan sejumlah motivator internal dan eksternal. Seluruh peserta akan digembleng satu bulan penuh di Pesantren Asshidiqiyah 11 Kampung Labuhan Jaya Kecamatan Gunung Labuhan asuhan KH Imam Murtadlo Sayuthi.
"Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar sampah? Kotor, jorok dan lain-lain. Mungkin itu yang terlintas dalam benak teman-teman. Padahal sampah bisa menghasilkan uang yang jumlahnya tidak sedikit," demikian salah satu alternatif berpikir yang disampaikan Ketua Pemuda Muhammadiyah Waykanan, Munawar, di Blambangan Umpu, Kamis (12/5).
Pemuda Muhammadiyah Waykanan memang memiliki Bank Sampah Bumea yang terletak di Blambangan Umpu dan Baradatu.
Umpan yang disampaikan Munawar sesungguhnya adalah ingin mendorong para peserta memahami tentang pentingnya menjaga lingkungan. “Mengelola sampah, juga bisa menghasilkan uang. Lingkungan bersih, uang pun bisa diraih. Jika teman-teman mempuyai sampah anorganik bisa dijual, kita punya Bank Sampah di sini,” ajak Munawar lagi saat memotivasi peserta Pesantren Kilat BPUN 2016.
Keuntungan mengelola sampah, jelas Munawar jauh dari kata lumayan. Jika serius, satu bulan Rp4 juta pasti berada di tangan.
"Sampah bisa bisa duit. Kuncinya satu, jadikan sampah sebagai kawan, jangan jadikan sebagai lawan," ujar Munawar lagi.
Dalam sejumlah kegiatan terkait kebersihan lingkungan hidup, PC GP Ansor Waykanan dipimpin Gatot Arifianto tak segan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk bekerjasama mengelola sampah.
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 lalu, mereka juga bergerak mengajak sejumlah komunitas dan instansi untuk terlibat. Salah satunya adalah melakukan gerakan sedekah sampah kendati masih terbatas bagi beberapa KK. (saleh).