Update 14 April 2021
02 Mei 2016 Ivan A saputra Tanggamus
Foto: Ilustrasi
Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 SR mengguncang wilayah Lampung dan Banten pada Senin (2/5), pukul 11.21 WIB. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 5,41 Lintang Selatan dan 104,33 Bujur Timur. Tepatnya di daratan pada jarak 28 kilometer arah baratdaya Tanggamus, Lampung, dengan kedalaman hiposenter 127 kilometer.
Bandarlampung (Lentera SL): Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, mengatakan gempa bumi dirasakan cukup kuat di berbagai daerah di Lampung. Berdasarkan informasi peta tingkat guncangan (Shake Map BMKG), tampak bahwa guncangan gempa bumi di daerah Krui, Liwa, Tanggamus, Kota Agung, dan Bandar Lampung mencapai skala intensitas IV MMI.
"Karena hiposenter gempa bumi ini berada di kedalaman menengah, maka gempa bumi ini memiliki spektrum getaran yang cukup luas. Sehingga getarannya dapat dirasakan hingga di Tangerang, Jakarta dan Bandung, dalam skala intensitas I-II MMI. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi yang terjadi," kata Daryono, kemarin.
Gempa bumi Tanggamus tersebut, lanjutnya, jika ditinjau dari letak episenternya berada di dekat dengan Zona Sesar Sumatera. Namun demikian, gempa bumi ini tidak dibangkitkan oleh aktivitas sesar aktif tersebut.
”Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hiposenter gempa bumi ini terletak di zona Benioff yaitu zona subduksi lempeng yang sudah menukik di bawah lempeng Eurasia,” urainya.
Daryono mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena gempa bumi tersebut bukan gempa bumi dangkal sehingga tidak berpotensi merusak. Potensi gempa susulan, terus Daryono, tetap ada tetapi kekuatannya akan semakin kecil dan tidak membahayakan.
”Daerah Lampung memang merupakan kawasan rawan gempa bumi. Karena lokasinya yang berdekatan dengan zona subduksi lempeng dan wilayahnya yang dilintasi zona sesar Sumatera,” tandas dia.
Sementara, Badan Meteoroligo Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung memastikan tidak akan ada Tsunami, meski Tanggamus mengalami gempa bumi 6SR kemarin pada pukul 11.21 WIB selama tiga detik.
Kepala seksi data dan informasi BMKG Sugiono menjelaskan, gempa ini termasuk masih menengah dengan kedalam 15kilometer, dan merupakan pergerakan atau pergeseran yang bukan merupakan gempa tektonik, sehingga tidak ada terjadi tsunami. ”Ini masih termasuk gempa menengah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” jelasnya saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Gempa terjadi selama tiga detik dan tidak ada gempa susulan. ”Meski nantinya ada gempa susulan kami pastikan tidak akan ada korban jiwa ataupun kerusakan bangunan,” terangnya. (Goy)
Warga Lambar dan Pesibar Panik Berhamburan
(Lentera SL): PNS Lampung Barat (Lambar) sempat berhamburan keluar dari ruang kerja akibat guncangan gempa bumi yang terjadi kemarin. Seperti terlihat di kantor DPRD setempat. Iwan yang bertugas sebagai protokol pimpinan DPRD yang bekerja di lantai dua mengaku langsung berlari menuruni tangga saat merasa ruangan tempatnya kerja bergoyang. "Kami yang sedang di lantai dua berlarian turun dan keluar ruangan," kata dia, Senin (5/2).
Meski gempa yang diperkirakan berdurasi sekitar 15 detik dan tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur pada dua kabupaten yang terkena dampak, yaitu Lambar dan Pesibar, itu namun tetap saja membuat warga panik.
Kecamasan juga dialami warga Pesisir Selatan, Pesisir Barat. Kepala Puskemas Biha, dr. Rina, mengakui dirinya bersama pegawai Puskesmas Biha berlarian keluar ruangan karena guncangannya terasa kuat dan lama. "Semua kami yang sedang dalam ruangan berhamburan keluar, khawatir tembok puskesmas yang sudah tua roboh," kata dia.
Tanggamus Kondisi Tenang
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus menyatakan tidak ada potensi bencana tsunami atas fenomena alam gempa bumi yang mengguncang Bumi Begawi Jejama pada Senin (2/5) pukul 11.21 wib siang.
Menurut Kepala BPBD Tanggamus, Ovi Ariansyah, gempa yang dirasakan oleh masyarakat tidaklah begitu mengkhawatirkan, apalagi menimbulkan bencana tsunami. Karena, kekuatan gempa hanyalah 6,1 skala richter (SR). "Sedangkan kalau untuk tsunami sendiri ada klasifikasinya. Yakni kekuatan gempa berada diatas 7 SR dan setelahnya disusul dengan surutnya air laut bermeter-meter. Saya pastikan kita aman dari gelombang tsunami," jelas Ovi, Senin (2/5).
Ia menambahkan, gempa yang terjadi dirasakan oleh masyarakat yang berada di Kecamatan pesisir pantai. Kawasan yang paling merasakan, imbuhnya, berada di Kecamatan Kotaagung, Kotaagung Timur, Kotaagung Barat, Wonosobo, Semaka, Bandar Negeri Semoung (BNS), Pematangsawa, Kelumbayan dan Kelumbayan Barat. Pusat gempa diperkirakan berada seputaran bukit barisan selatan. (Wan/Nai/Rapik)