Update 08 Desember 2019
26 November 2019 Steven Lampung Barat
Bandarlampung (Lentera SL): Kunjungan ketua DPR RI, Puan Maharani ke Lampung, menjadi kesempatan emas bagi Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus untuk curhat, terutama tentang rendahnya harga kopi terutama di tingkat petani.
Parosil, mengatakan kopi merupakan komoditas masyarakat Lampung Barat, tetapi sampai saat ini masyarakat petani kopi belum sejahtera, karena harga kopi tidak berpihak kepada petani.
"Masyarakat saya di Lampung Barat sampai saat ini masih setia berkebun kopi robusta, tetapi petani kopi yang ada di Lampung Barat belum sejahtera karena harga tidak berpihak kepada petani," kata Parosil, Selasa (26/11).
Untuk itu bupati, berharap Ketua DPR RI, Puan Maharani, anggota DPR RI Dapil Lampung 1 dan 2, serta Pemprov Lampung untuk aktif mencari solusi, tentang peningkatan kesejahteraan petani di Lampung, tentang bagaimana meningkatkan produktivitas dan harga.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya Bupati Lampung Barat menyampaikan kepada mbak Puan (Puan Maharani) dan seluruh anggota DPR RI Dapil Lampung dan Pemprov Lampung, untuk ikut aktif memperjuangkan kenaikan harga kopi ditingkat petani," kata Parosil yang juga ketua DPC PDI Perjuangan.
Dalam kunjungan ketua DPR RI juga tampak anggota DPR RI, Mukhlis Basri yang juga ketua Dekopi Lampung, Parosil menyampaikan saat ini dari kopi bukan petani yang sejahtera, tetapi para pengepul, agen dan eksportir.
"Kami melihat seluruh agen dan eksportir kopi sejahtera bahkan kaya, itu semua karena mereka yang menentukan harga di pasar, dan kedepan dengan campur tangan pemerintah harga tidak lagi ditentukan oleh pasar, yang selalu petani menjadi korban, sehingga petani kopi tetap miskin, agen dan eksportir kaya karena kopi," ujar Parosil.
Apalagi kata Parosil, saat ini di perkotaan sudah tumbuh kedai-kedai kopi, bahkan sekarang minum kopi sudah menjadi gaya hidup, tetapi untuk kedai kopi yang ada di Lampung saja masih menggunakan kopi yang berasal dari luar Lampung.
"Apabila kita minum kopi di kedai-kedai kopi di Bandarlampung terutama di tempat yang eksklusif, jarang yang menawarkan kopi lokal, sebagian besar menawarkan kopi asal daerah lain bahkan negara lain, ini artinya kita tidak menjadikan kopi Lampung sebagai jualan utama di kampung sendiri," tandas Parosil yang sebelumnya berkesempatan bersama Komandan Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Taufiq Hanafi bersama-sama menuju Bandara Raden Intan Lampung menyambut Kedatangan Ketua DPR-RI, Puan Maharani.
Pada kesempatan tersebut, Parosil juga menyampaikan potensi panas bumi yang terletak di beberapa wilayah di Lampung Barat, tetapi terlambatnya eksplorasi karena sulitnya proses perizinan, terutama yang masuk wilayah hutan lindung dan TNNBS.
"Saya juga menyampaikan potensi Lampung Barat akan panas bumi, tetapi tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena sulitnya proses perizinan, termasuk panas bumi yang ada di wilayah Suoh walaupun sudah ada pemenang untuk melakukan eksplorasi, tetapi belum dapat berjalan karena lokasinya ada di wilayah hutan lindung dan TNNBS," kata Parosil. (Iwan)