Update 27 Januari 2021
02 Mei 2016 Ivan A saputra Lampung Barat
Foto: Ilustrasi
Liwa (Lentera SL): Pengamat budaya Lampung Barat (Lambar), Anton Chabara Ma'as, ikut menyorot pelaksanaan pemilihan Muli-Mekhanai (MM) Tahun 2016. Anton selain menyesalkan dugaan penggelapan uang makan malam grand final, juga mengkhawatirkan rendahnya kwalitas Muli-Mekhanai yang keluar sebagai pemenang.
Menurut Anton, dugaan penggelapan uang makan malam grand final itu sudah masuk ke tanah hukum. Jadi kata Anton dirinya tidak akan berkomentar banyak. "Terkait dugaan penggelapan uang makan itu bukan ranah saya, biarkan pihak terkait yang melakukan pemeriksaan," ujar Anton.
Anton yang bergelar Radin Menang Betanding, malah menyesalkan kabid kebudayaan pada Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Poraparbud), dalam menentukan dewan juri hanya berdasarkan cari muka atau menjilat. "Ada tiga sampai empat dewan juri yang tidak layak, dan saya yakin penunjukan mereka bukan berdasarkan kompetensi, tetapi kabid kebudayaan menjilat," kata Anton.
Disebutkan Anton, pada malam grand final ada tujuh orang juri, antara yang tidak mempunyai kompetensi yakni, ketua tim Penggerak PKK, ketua Dharma Wanita, Kadis ESDM Tri Umaryani dan Nyoman Mulyawan, karena saya sangat yakin mereka tidak paham seperti apa budaya Lambar.
"Muli-Mekhanai ini kan akan menjadi duta wisata Lambar, termasuk wisata budaya, kalau jurinya saja tidak mengerti budaya Lambar bagaimana mau menghasilkan pemenang yang berkualitas," ujar Anton.
Dijelaskan Anton, kalau ketua TP PKK yang juga ketua Dekranasda masih bisa kita terima, karena statusnya sebagai juri kehormatan. Tapi kalau ketua Dharma Wanita, Tri Umaryani apa yang mereka tahu tentang budaya. Sementara Nyoman Mulyawan tidak etis sebagai juri karena dia yang punya kegiatan. "Nyoman kan pelaksana kegiatan, dan juga apa dia ngerti tentang budaya masyarakat Lambar, ditambah lagi ibu Tri Umaryani dan Ketua Dharma Wanita dan saya yakin mereka ini tidak minta untuk menjadi juri, hanya saja kabid kebuayaan mencari muka terhadap pimpinan di Lambar," tandas Radin Menang Betanding. (Wan)